Sifat koligatif larutan adalah sifat dari larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut. Sifat koligatif hanya tergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya.
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT
1. Penurunan tekanan uap
Secara ideal, tekanan uap dari pelarut volatil di atas larutan yang mengandung zat terlarut non-volatil berbanding lurus terhadap konsentrasi pelarut dalam larutan.
2. Kenaikan Titik Didih (Tb)
Titik didih dari suatu larutan adalah temperatur ketika tekanan uapnya sama dengan tekanan eksternal.
3. Penurunan Titik Beku
itik beku dari suatu larutan adalah temperatur di mana tekanan uap larutan sama dengan tekanan uap pelarut murni. Pada temperatur ini, dua fasa—pelarut padat dan larutan cair—berada dalam kesetimbangan.
4. Tekanan Osmosis
Osmosis adalah peristiwa perpindahan selektif partikel-partikel pelarut melalui membran semipermeabel dari larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi.
Sifat koligatif larutan Sifat koligatif larutan Sifat koligatif larutan Sifat koligatif larutan Sifat koligatif larutan Sifat koligatif larutan Sifat koligatif larutan
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan elektrolit memiliki sifat koligatif yang lebih besar daripada nonelektrolit. Perbandingan harga sifat koligatif larutan elektrolit dengan larutan nonelektrolit dinamakan dengan faktor Van’t Hoff dan dilambangkan dengan i.
Rumus untuk menghitung sifat koligatif larutan elektrolis sebagai berikut:
Selasa, 06 September 2016
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan Elektrolit adalah larutan yang mampu menghantarkan listrik saat dialiri dengan tegangan listrik.
Contoh larutan elektrolit :
1. Asam = HCl, h2SO4, CH3COOH
2. Basa = NaOH, KOH, Ca(OH)2
3. Garam = NaCl, KCl, MgCl
Larutan Non Elektrolit adalah kebalikan dari larutan elektrolis yaitu larutan yang tidak mampu menghantarkan listrik.
Contoh larutan Non Elektrolit
1. Gula Glukosa
2. Etanol
3. Glikol
4. Naftalen
itulah tadi contoh larutan elektroli dan non elektrolit.
Larutan Elektrolit Larutan Elektrolit Larutan Elektrolit Larutan Elektrolit Larutan Elektrolit
Contoh larutan elektrolit :
1. Asam = HCl, h2SO4, CH3COOH
2. Basa = NaOH, KOH, Ca(OH)2
3. Garam = NaCl, KCl, MgCl
Larutan Non Elektrolit adalah kebalikan dari larutan elektrolis yaitu larutan yang tidak mampu menghantarkan listrik.
Contoh larutan Non Elektrolit
1. Gula Glukosa
2. Etanol
3. Glikol
4. Naftalen
itulah tadi contoh larutan elektroli dan non elektrolit.
Larutan Elektrolit Larutan Elektrolit Larutan Elektrolit Larutan Elektrolit Larutan Elektrolit
Konsentrasi Larutan
Pada Bab konsentrasi larutan ini kita akan membahas mengenai Molaritas (M), Molalitas (m) dan Fraksi Mol (X).
Molaritas larutan adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Keterangan :
M = Molaritas larutan
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = Massa relative zat terlarut
mL = Volume larutan (ml)
Keterangan ;
M = Molaritas larutan
ρ = Massa jenis (Kilogram/liter)
Mr = Massa relative zat terlarut
PENGENCERAN LARUTAN
Untuk pengenceran larutan dengan konsentrasi tertentu dapat menggunakan rumus pengenceran larutan berikut:
V1. M1 = M2.V2
Keterangan :
V1 = Volume larutan awal (ml)
V2 = Volume larutan jadi (ml)
M1 = Molaritas larutan awal (M)
M2 = Molaritas larutan jadi (M)
PENCAMPURAN LARUTAN
Untuk mencari Molaritas dari larutan campuran dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut :
Vc . Mc = V1. M1 + V2 . M2
sehingga :
Mc = (V1 . M1 + V2. M2) : Vc
Keterangan :
Mc = Molaritas campuran (M)
Vc = V1 + V2 = Volume campuran (ml)
Keterangan :
p = Massa pelarut
MOLALITAS LARUTAN CAMPURAN
Untuk menghitung molalitas dari larutan campuran dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut:
Keterangan :
m = molalitas larutan
g1 = massa zat terlarut 1 (gram)
g2 = massa zat terlarut 2 (gram)
Mr1 = Massa relative zat terlarut 1
Mr2 = Massa relative zat terlarut 2
P1 = Massa pelarut 1 (gram)
P2 = Massa pelarut 2 (gram)
Keterangan =
X = Fraksi mol
A = Terlarut
B = Pelarut
1. MOLARITAS (M)
Molaritas larutan adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.Keterangan :
M = Molaritas larutan
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = Massa relative zat terlarut
mL = Volume larutan (ml)
Keterangan ;
M = Molaritas larutan
ρ = Massa jenis (Kilogram/liter)
Mr = Massa relative zat terlarut
PENGENCERAN LARUTAN
Untuk pengenceran larutan dengan konsentrasi tertentu dapat menggunakan rumus pengenceran larutan berikut:
V1. M1 = M2.V2
Keterangan :
V1 = Volume larutan awal (ml)
V2 = Volume larutan jadi (ml)
M1 = Molaritas larutan awal (M)
M2 = Molaritas larutan jadi (M)
PENCAMPURAN LARUTAN
Untuk mencari Molaritas dari larutan campuran dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut :
Vc . Mc = V1. M1 + V2 . M2
sehingga :
Mc = (V1 . M1 + V2. M2) : Vc
Keterangan :
Mc = Molaritas campuran (M)
Vc = V1 + V2 = Volume campuran (ml)
2. MOLALITAS (m)
molalitas larutan menentukan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 Kg (1000 gram) pelarut.Keterangan :
p = Massa pelarut
MOLALITAS LARUTAN CAMPURAN
Untuk menghitung molalitas dari larutan campuran dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut:
Keterangan :
m = molalitas larutan
g1 = massa zat terlarut 1 (gram)
g2 = massa zat terlarut 2 (gram)
Mr1 = Massa relative zat terlarut 1
Mr2 = Massa relative zat terlarut 2
P1 = Massa pelarut 1 (gram)
P2 = Massa pelarut 2 (gram)
3. FRAKSI MOL (X)
Fraksi mol larutan adalah perbandingan mol suatu zat dengan mol total larutan (gabungan zat terlarut dan Palarut)Keterangan =
X = Fraksi mol
A = Terlarut
B = Pelarut
4. KADAR ZAT (persen)
Kadar zat larutan adalah banyaknya zat terlarut dalam 100 gram larutan. Untuk menghitung kadar zat dalam larutan dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut:
Langganan:
Postingan (Atom)